Dalam rangka percepatan kegiatan Padi, Jagung dan Kedelai (PAJALE) Tahun Anggaran 2019, maka dilaksanakan Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) Tanaman Pangan pada hari Kamis (7/2/2019) di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak. Hadir dalam Rakorbid tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Kepala BPTP Banten, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Banten dan undangan lain diantaranya para kepala UPT Pertanian se Kabupaten Lebak, petugas Pengolah Data Statistik Pertanian (SP) se kabupaten Lebak, Penyuluh pertanian, dan stake holder produsen benih dan pupuk.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, dalam sambutannya menyampaikan agar kegiatan tanaman pangan tahun 2019 dapat dipersiapkan dengan sebaik – baiknya dan dapat dilaksanakan percepatan – percepatan pelaksanaan kegiatan khususnya yang berkaitan dengan jadwal tanam padi, jagung dan Kedelai (PAJALE).
Kepala dinas juga meminta kepada para kepala UPT agar tetap bersemangat melaksanakan kegiatan pada Tahun Anggaran 2019. Sebagaimana diketahui, bahwa Unit Pelaksana Teknis (UPT) mulai tahun 2019 ini akan dihapus. Penghapusan UPT didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2017 mengatur secara rinci mengenai pembentukan dan pengklasifikasian cabang dinas dan UPTD. “tinggalkanlah kesan yang baik dengan melaksanakan kegiatan tahun 2019 dengan sebaik – baiknya. Insya Allah seluruh Kepala UPT yang saat ini menjabat akan mendapat tempat baru yang sepadan. Dan beberapa kepala UPT telah melakukan alih fungsi ke Jabatan Fungsional”
Kepala BPTP Banten, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Tahun 2019 adalah tahun terakhir dari 5 tahun rencana pembangunan pertanian Kabinet kerja. Patut diakui, selama 5 tahun banyak peningkatan dan prestasi yang diraih. Diantaranya inflasi bahan makanan turun dari 10,57% pada tahun 2014 menjadi 1,26% pada tahun 2017, Nilai Ekspor Pertanian meningkat sebesar 29,7% selama periode 2015 – 2018, investasi pertanian meningkat 110,2% selama periode 2013 – 2018, dan beberapa prestasi lainnya.
Prestasi tersebut tidak terlepas dari kontribusi para petugas pertanian sampai ditingkat desa dan kelompok tani. Maka sudah selayaknya kita tetap mempertahankan prestasi tersebut dan bahkan ikut membantu meningkatkannya semata – mata agar petani di Indonesia semakin sejahtera.
