KUB MITRA MANDALA MERAIH PENGHARGAAN ANUGERAH PERKEBUNAN 2022

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkesempatan memberikan penghargaan langsung kepada 12 tokoh yang mendukung perkebunan. Penganugerahan penghargaan ini dilakukan dalam rangkaian BUN Expo, Rabu (21/12). Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah KUB Mitra Mandala pimpinan Anwar yang berasal dari Desa Hariang Kecamatan Sobang.

12 tokoh yang mendapatakan penghargaan tersebut mulai dari Kepala Daerah dan Para pelaku Usaha. Mereka adalah tokoh pengawalan dan pendampingan kebijakan pembangunan perkebunan seperti Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Wajo, Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dan Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani, SE, MM. 

Kemudian dari pelaku usaha, seperti PT Kamboti Rempah Maluku yang rutin melakukan ekspor komoditas perkebunan berupa rempah Maluku ke berbagai negara. Lalu ada PT Pura Barutama yang berinovasi dalam pembangunan perkebunan. 

Lainnya adalah PT Java Preanger Lestari Mandiri yang menciptakan ekosistem perkebunan dengan mengelola korporasi kopi Kabupaten Bandung membuka peluang pasar ke negara negara lain. 

Agribisnis perkebunan khususnya gula aren dan gula semut juga dilakukan oleh KUB Mitra Mandala yang ingin memperluas pasar ekspor. Penghargaan pekebun milenial juga diperoleh Fuja Maulana dari CV Atar Aroma Atsiri yang bertanam dan mengolah Citronella atau minyak sereh. 

PT Oasis Coco Indonesia yang bergerak dalam perkebunan kelapa pandan wangi juga mendapatkan penghargaan dengan kriteria Perkebunan Partisipatif (PASTI).  

KUB Mitra mandala adalah produsen Gula Aren dan Gula Semut Hariang yang beralamat di Desa hariang Kecamatan Sobang. Produk gula semut Hariang telah mampu menembus pasar dunia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi rujukan bagi wirausaha pemula di berbagai daerah lain dalam mengembangkan usaha sejenis.

Apalagi, kelebihan produk gula aren tersebut sudah memiliki sertifikat makanan organik internasional sehingga dapat menembus pasar dunia dan kualitas produksinya terjaga.

“Produksi gula aren di Desa Hariang,  Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak ini telah memiliki sertifikasi pertanian organik internasional. Kita terus jaga kemurnian dan kualitas gula aren kristal atau gula semut dan gula aren cetak,” kata Anwar, pengrajin dan pelopor gula aren di Desa Hariang, Kecamatan Sobang,  Lebak

Kepiawaian Anwar sebagai pengrajin gula aren sudah dikenal berbagai kalangan di Tanah Air. Di tengah kesibukannya yang tak henti-hentinya memberikan pembinaan kepada para petani di Lebak, Anwar tak segan-segan membantu pelaku usaha pemula yang dari berbagai daerah untuk belajar cara memproduksi gula semut berkualitas serta perawatan pohon aren agar bisa menghasilkan air nira yang berlimpah.

Menurut Anwar, kini dirinya juga tengah mengembang pembibitan pohon aren agar tumbuh subur dan memiliki produksi yang berlimpah. Mengingat, saat ini pohon aren yang ada merupakan pohon yang tumbuh secara alamiah.

“Saya khawatir nanti pohon aren jumlahnya makin terbatas karena hanya menghandalkan pohon yang tumbuh alami,” ujar Anwar.

Selain di wilayah Lebak, Anwar mengatakan, pihaknya diminta oleh pelaku usaha dari berbagai daerah untuk membantu dan membina pengembangan pohon aren.

“Untuk di Gajruk Lebak ini sedang dikembangkan pohon aren yang diberi nama pohon arem Parasi. Insya Allah akan dilounching bulan depan.  Di daerah lain, seperti Manado juga dikembangkan namanya pohon aren Dalam,  di Kutim (Kutai Timur, Kalimantan Tengah) namanya pohon aren Genjah. Di Gorontalo juga sedang dikembangkan pohon aren pada tahap pertama seluas 2 hektare (ha),” kata Anwar.

Lebih jauh dia menjelaskan, produk gula semut maupun gula aren cetak sudah dipasarkan di pasar dalam dan luar negeri dengan nama brand Hariang. Namun juga dipasarkan oleh brand berbagai perusahaan lain yang menjadi mitra jual produksinya maupun oleh eksportir.

Seperti diketahui, permintaan pasar dunia yang meliputi tujuh negara, antara lain, Singapura, Malaysia, Brunei, Australia, Tiongkok, Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat.

Pengrajin gula aren warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap bulan mengekspor gula semut ke Australia antara 20 ton dan 30 ton.

Saat ini, permintaan gula semut di negara Kanguru itu relatif cukup tinggi untuk memenuhi permintaan hotel dan supermarket. Selain itu, juga produksi aneka makanan di negara tersebut. Tingginya permintaan pasar ekpsor itu setelah mengikuti pameran produk gula semut Lebak di Belanda melalui eksportir dari Jakarta.

“Kami merasa bangga komoditas lokal itu mampu menembus pasar ekspor, tapi kami juga terus mendorong agar konsumsi gula aren di dalam negeri makin tinggi karena memang lebih menyehatkan untuk menjaga kadar gula dalam darah,” katanya.(DEI)

author
No Response

Leave a reply "KUB MITRA MANDALA MERAIH PENGHARGAAN ANUGERAH PERKEBUNAN 2022"