RAPAT KOORDINASI UPAYA KHUSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS PAJALE) PROVINSI BANTEN DI CIAWI BOGOR

Kementerian Pertanian RI mengevaluasi capaian luas tambah tanam [LTT] padi di Provinsi Banten, Oktober 2018 hingga Maret 2018 (OkMar) dan prediksi LTT untuk April 2019, pada acara Rapat Koordinasi Upaya Khusus Padi, jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE) Provinsi Banten pada hari Senin (22/4/2019) bertempat di Pusat Pelatihan Manajemen dan Keterampilan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor.

Rakor tersebut dipimpin Momon Rusmono selaku Penanggung Jawab – PJ Upsus Pajale Banten dengan 120 penyuluh dari seluruh Banten. Hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan Pemprov Banten, Agus Tauhid; Kepala Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan BPPSDMP] Bustanul Arifin Caya; dan Kepala PPMKP Ciawi, Herry Suliyanto di Ciawi – Bogor, Jawa Barat,

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak diwakili oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanbun Kab Lebak, Iman Nurzaman Fasa. Hadir pula Kepala Seksi Produksi Padi dan Palawija Distanbun Kab Lebak, Denny Iskandar dan 28 Koordinator PPl / PPL selaku petugas pelaporan LTT Harian dari 28 kecamatan se-Kabupaten Lebak.

Dalam rakor tersebut, tercapai komitmen bahwa LTT Padi Bulan April 2019 Provinsi Banten tidak boleh lebih rendah dari April 2018 sekitar 61.000 hektar, sementara luas areal tanam padi Banten pada 2018 mencapai 400.000 hektar dari total luas baku lahan 198.296 hektar.

Data PJ Upsus Pajale Kementan menyebutkan realisasi LTT Banten 2015 – 2018 menunjukkan trend positif dari total luas baku lahan 198.296 hektar, LTT 2014 mencapai 368.067 hektar, 2015 [384.311], 2016 [468.211], 2017 [421.658] dan 2018 [458.266] atau total 2.100.523 hektar.

“Kita sudah komitmen bersama bahwa prediksi capaian April 2019 tidak boleh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, April tahun lalu tercapai 61 ribu hektar, tahun ini harus lebih dari capaian 2018,” kata Momon Rusmono.

Kepala badan PPSDMP tidak menampik masih adanya kendala diantaranya adalah masalah penyaluran bantuan benih padi yang sedikit terlambat. “Kendala benih, kami akan koordinasi dengan Dirjen Tanaman Pangan untuk memberi bantuan benih untuk petani di Kabupaten Lebak,” kata Momon Rusmono.

Kadistan Banten, Agus Tauhid mengakui panen raya yang berlangsung serentak di seluruh provinsi membutuhkan lebih banyak rice combine harvester untuk mendukung panen padi seperti sawah 3.500 hektar di Kota Tangerang akan menghadang target LTT karena harus menunggu panen usai.

“Banten saat ini menjadi tergantung pada Alsintan akibat menurunnya minat generasi muda menjadi petani, sehingga bantuan Alsintan Kementan sangat membantu petani melakukan pertanaman maupun panen,” katanya.

Dia juga mengharapkan Kementan mendukung pengadaan benih khususnya kedelai, lebih banyak terkendala harga di tingkat petani apabila di bawah Rp7.000 per kg, kecuali pemerintah memberi benih kedelai seperti tahun lalu.

“Kedelai justru di ujungnya yang kurang baik, kalau masih di bawah Rp7.000 dan petani tahun lalu mau karena ada bantuan benih,” kata Agus Tauhid.

Kepala Bidang Produksi Distanbun Kabupaten Lebak, Iman Nurzaman Fasa, menyampaikan bahwa, luas baku sawah Kabupaten Lebak, telah mengalami revisi berdasarkan hasil pengukuran dari Menteri ATR/Kepala BPN dari 53.945 hektar menjadi 47.753 hektar berdasarkan Ketetapan Menteri ATR/kepala BPN-RI Nomor 399/Kep-23.3/X/2018 tanggal 8 Oktober 2018. “ ini merupakan tugas kita, khususnya para Petugas Penyuluh Lapangan atau PPL, untuk meng-update data luas wilayah binaannya masih masih baik di data monografi maupun di programa. Hal ini sangat urgent untuk segera dilaksanakan”

Adapun target Luas Tambah Tanam (LTT) padi kabupaten Lebak untuk bulan April adalah 17.215 hektar. “sebenarnya potensi lahan yang ada bisa mencapai 24.794 hektar, akan tetapi karena sebagian besarnya belum melaksanakan pengolahan tanah akibat terkendala irigasi atau baru selesai panen, dan adanya kendala ketersediaan benih maka berdasarkan potensi tersebut, diperkirakan luas tanam padi bulan April mencapai 17.215 hektar” kata Iman Nurzaman Fasa.

Kegiatan Rakor tersebut dilanjutkan dengan Bimbingan Teknis (bimtek) kepada Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dalam rangka mendukung UPSUS Provinsi Banten. Dengan dilaksanakan bimtek tersebut, diharapkan kinerja para PPL dalam mendukung pencapaian target LTT dan pelaporan LTT harian menjadi meningkat. (DEI)

author
No Response

Leave a reply "RAPAT KOORDINASI UPAYA KHUSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (UPSUS PAJALE) PROVINSI BANTEN DI CIAWI BOGOR"