KAB. LEBAK GELAR PANEN RAYA NUSANTARA DI DESA BOLANG – MALINGPING

Malingping, 09/03/2023 Kab. Lebak Provinsi Banten hari ini melaksanakan panen raya padi di Desa Bolang Kec. Malimping pada hamparan sawah seluas 100 ha. Hadir dalam acara Asisten II Kab  Lebak Ajis Suhendi, S.STP, M.Si, Kepala Dinas Pertanian Kab. Lebak Rahmat S, STP, M.Si, Kepala BSIP Banten Dr. Ismatul Hidayah SP, MP, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten, perwakilan Bulog Subdivre Lebak, Perwakilan BPS Lebak, Unsur Muspika Malingping, Kades Bolang, penyuluh, POPT, dan petani Gapoktan Sumber Tani dengan total peserta 100 orang.

Panen dilakukan menggunakan combine harvester pada hamparan sawah Poktan Sri Rahayu II  dengan disaksikan para tamu undangan dan petani anggota Gapoktan Sinar Tani.

Panen raya di lokasi tersebut merupakan bagian dari Panen Raya Padi Nusantara  1 juta hektar yang dilakukan secara serentak di 30 Provinsi dengan 131 Kab./Kota dari Papua sampai dengan Aceh. Panen Raya Nusantara mengusung tema “Padi Petani Kita Untuk Indonesia”.

 

 

“Panen raya ini menggambarkan bahwa produksi padi di negara kita pada musim ini cukup dan bahkan surplus dan dengan harga yang cukup bagus”. Ucap Dr. Isma.

Dr. Isma juga menyampaikan terima kasih kepada para pejuang pangan khususnya bapak/ibu petani karena tetap semangat menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Produksi padi Nasional Tahun 2022 adalah sebesar 54,75 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61% dibandingkan produksi 2021 sebesar 54,42 juta ton GKG. Luas panen pada 2022 mencapai sekitar 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau 0,39%  dibandingkan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar. Produktivitas padi 2022 sebesar 52,38 Ku/Ha, mengalami kenaikan sebanyak 0,12 ku/ha atau 0,22% dibanding 2021 sebesar 52,26 ku/ha

Luas panen padi Maret 2023 (berdasarkan data KSA BPS) secara nasional seluas 1,70 juta ha tersebar dari Aceh hingga Papua.  Adapun potensi produksi padi nasional Maret 2023 sebesar 9,15 juta ton GKG.

Provinsi Banten berkontribusi dalam penyediaan beras nasional, menempati urutan ke-8 berdasarkan jumlah produksi padi. Luas panen padi Banten pada bulan Maret-April mencapai 61.200 ha dengan produksi beras sebesar 193.150 ton.

Khusus Kabupaten Lebak, total Luas panen bulan Maret adalah seluas 10.041 ha,  diperkirakan akan menghasilkan 52.359 ton GKG atau setara beras 30.196 ton.

Ajis Suhendi dalam sambutannya menyatakan bahwa Pemda Kab. Lebak sangat concern pada pertanian.  Menurutnya, adanya Panen Raya Nusantara ini menggambarkan dua hal, pertama bahwa beras ada sehingga impor tidak perlu terjadi.  Lebih lanjut disampaikan bahwa sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia yang terbukti pada saat pandemi, sektor pertanian menunjukkan tren pertumbuhan positif. Kedua, acara panen  raya ini menjadi refleksi kita bahwa di tengah situasi perubahan iklim yang tidak menentu, petani tetap  panen sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam produksi pangan.

Acara panen juga dirangkai dengan dialog dengan para hadirin, dengan topik diskusi berkisah tentang Akses KUR, Jalan Usaha Tani (JUT), Penyediaan Pupuk, Benih, dll yang disampaikan oleh Kepala Desa Bolang, perwakilan KTNA Kab. Lebak, Ketua Gapoktan Suka Tani, dan Penyuluh Malingping.  Semua pertanyaan hadirin direspon dengan baik oleh Asda II, Kepala BSIP Banten, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, dan Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Banten.

Presiden Jokowi Panen Padi Nusantara di Kabupaten Kebumen

Pada saat yang bersamaan, Presiden Joko Widodo melakukan panen raya padi di Desa Lajer Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen, Kamis (9/3). Panen padi yang dilakukan Presiden tersebut menandai panen padi yang dilakukan serentak di 30 propinsi dan 113 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Bapak Presiden mengapresiasi terselenggaranya panen nusantara.

“Alhamdulillah Bapak Presiden senang melihat panen yang ada, bahkan tadi menyempatkan berdialog dengan petani,” kata Mentan.

Pada kesempatan tersebut, Mentan menegaskan bahwa pesan dan arahan Kepala Negara untuk memperhatikan kesejahteraan petani harus menjadi tanggung jawab bersama.

“Kami (Kementan) selalu bersama rakyat, petani, bersama Gubernur dan para Bupati di lapangan merasa kunjungan ini memberi arti, salah satu adalah perhatikan agar kesejahteraan petani bukan hanya menanam kemudian ditinggalkan begitu saja,” imbuhnya.

Dijelaskan Mentan, panen padi yang dihelat di Kebumen tersebut telah mengawali sesuatu yang memiliki arti bagi masyarakat tani.

“Hari ini, daerah ini mewakili kita semua untuk mengatakan bahwa pertanian butuh kebersamaan, tidak bisa dilakukan sendiri,”

Kerja-kerja kolaboratif Kementan bersama stakeholders pertanian dalam meningkatkan produksi beras sangat terbuka dan adaptif terlebih kegiatan pertanian saat ini tidak lagi mengandalkan tenaga kerja manual tetapi menggabungkan mekanisasi dengan teknologi digital yang dapat mengkondisikan usaha budi daya pertanian menjadi lebih presisi sehingga ada peningkatan produksi.

Dengan tren produksi yang terus meningkat, ia melanjutkan, diharapkan ketersediaan terjaga dan akses masyarakat luas mendapatkan kebutuhan pangan mudah dengan jumlah yang melimpah.

Sebagai informasi, produksi padi nasional tahun 2022 sebesar 54,75 juta ton GKG mengalami kenaikan 0,61% jika dibandingkan tahun 2021, 54,42 juta ton.

Pj. Gubernur Banten Panen Padi di Kabupaten Serang

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten ikut andil panen padi Nusantara 1 juta hektar yang dilakukan secara serentak di Indonesia yang dikomandoi oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (9/3).

Pj Gubernur Banten Al Muktabar memimpin panen padi di Provinsi Banten didampingi oleh Wakil Bupati Serang, Kepala Dinas Pertaniam Provinsi Banten, Kepala BPPSDMP Kementan dan jajarannya.

Panen padi di Banten dilakukan di 3 titik yaitu di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.

Luas lahan padi yang dipanen di Kampung Pegadungan Tanara seluas 75 hektar dari luas panen pada bulan Maret di Kabupaten Serang seluas 12.675 jektar dan akan menghasilkan 66.096 ton gabah kering giling (GKG) atau setara 38.118 ton beras. Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan petani merupakan pahlawan pangan bagi masyarakat.

“Petani adalah pahlawan, pahlawan pangan,” katanya kepada wartawan saat ditemui dilokasi.

Ia juga mengatakan dalam menjaga stabilitas pangan Pemprov Banten melakukan pemgaturan tata niaga pemerintahan untuk menjaga keseimbangan harga dari produsen ke konsumen.

“Pengaturan tata niaga pemerintah ini dalam rangka untuk menjaga batasan yang seimbang antara harga, produsen dan konsumen. Semoga kebersamaan antar petani, produsen, konsumen akan terjadi keseimbangan dan saling menguntungkan. Pemerintah hadir dalam menjaga stabilitas,”ujarnya.

Ia juga melakukan pengecekan rumpun padi dari hasil pengecekan itu, rumpun padi dalam kondisi baik.”Saya tadi sudah melakukan cek ke rumpun padi dan hasil panen cukup baik, ini bagian dari ihtiar bersama dan juga petani sendiri,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Badan BPPSDM Kementerian Pertanian Dedi Nur Syamsi mengatakan salahsatu sentra produksi beras tingkat nasional yakni Provinsi Banten.Kata dia, bulan Maret 2023 ini ada 40 ribu ton beras surplus di Banten sehingga Banten menjadi andalan beras nasional.

Lanjutnya, pengelolaan pasca panen yang dilakukan petani di Provinsi Banten sudah dilakukan dengan baik. Kata dia, para petani sudah bahu membahu dengan para pengelola pertanian di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kota sampai tingkat petani. Ia juga berharap agar bulog bisa menyerap gabaj dan beras dari para petani secara maksimal.

Hal itu, dikarenakan cadangan beras bulog menjadi kunci bagi petani.”Ayo dorong bulog agar bisa menyerap beras petanai, saya yakin petani kita tersenyum dan tidak perlu impor beras,” jelasnya.(DEI)

author
No Response

Leave a reply "KAB. LEBAK GELAR PANEN RAYA NUSANTARA DI DESA BOLANG – MALINGPING"