GERAKAN PERCEPATAN TANAM PADI SAWAH MT 2019/2020

Musim kemarau yang berkepanjangan membuat petani di Kabupaten Lebak yang sebgian besar lahan sawahnya tadah hujan, tidak dapat melakukan usaha taninya selama hampir 5 bulan. Kabupaten Lebak sejak bulan Juni dilanda kekeringan karena dampak kemarau panjang. Hal ini ditandai dengan sumber air seperti sumur, sungai, waduk, dan irigasi volumenya mulai menurun. Bahkan sudah mulai mengering di beberapa titik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang sebelumnya telah memprediksi bahwa puncak musim kemarau di Provinsi Banten terjadi pada Agustus 2019. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.

Provinsi Banten telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 31 hari  dan prakiraan curah hujan rendah kurang dari 20 mm dalam 10 hari dengan peluang lebih dari 70%. Dilaporkan Kabupaten Lebak sebagai daerah terdampak kekeringan kedua terluas setelah Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan data di Posko Mitigasi Kekeringan Kabupaten Lebak tercatat seluas 2.760 hektare sawah mengalami kekeringan dengan rincian seluas 1.984 hektare mengalami kekeringan kategori ringan, seluas 441 hektare sedang, dan seluas 335 hektare mengalami kekeringan berat. Sementara itu angka tanam seluas 35.913 hektare dengan luas sawah kekeringan 455 hektare yang status kekeringan ringan

Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak telah melakukan sejumlah upaya diantaranya adalah memobilisasi pompa dengan selang hisapnya dan mengoptimalkan pompa yang ada, membuat sumur pantek di beberapa titik, mengajukan bantuan selang dan pompa air ke Kementerian RI, mengajukan biaya tak terduga (BTT) ke Bupati Lebak, mempercepat distribusi bantuan benih padi untuk daerah yang masih tersedia air irigasi dan sebagainya. Akan tetapi dampak kekeringan tidak sepenuhnya bisa teratasi. Sejumlah petani di Kabupaten Lebak yang lahannya tidak tersedia pengairan, memilih menunda tanam. akibatnya sejak beberapa bulan terakhir menganggur.

Berdasarkan info dari BMKG, Prakiraan awal musim hujan 2019/2020 di Provinsi Banten akan terjadi lebih dahulu di wilayah Kabupaten Lebak pada Oktober dasarian 1 dan 2, antara tanggal 1 sampai 20. Oleh karena itu Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak melaksanakan Gerakan Tanam Padi sawah pada Kamis (17/10/2019) di Desa Cimenteng Jaya Kecamatan Cibadak.

Gerakan tanam padi sawah dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Ir. H. Agus M. Tauchid, M.Si, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, SST, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Iman Nurzaman Fasa, SP, MA, perwakilan Camat Cibadak, perwakilan Danramil Rangkasbitung, para Penyuluh Pertanian Lapangan  (PPL) kecamatan Cibadak dan para petani kelompok tani se-kecamatan Cibadak.

Gerakan tanam padi sawah ini dilakukan dalam rangka mendorong para petani untuk segera melakukan percepatan tanamdi lahan – lahan yang sudah ada airnya (sudah terairi dari hujan yang mulai turun).

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, berharap petani dapat mengoptimalkan bantuan pompa air yang sudah diberikan agar lokasi – lokasi yang masih memiliki sumber air permukaan dapat segera melakukan percepatan tanam. (DEI)

 

author
No Response

Leave a reply "GERAKAN PERCEPATAN TANAM PADI SAWAH MT 2019/2020"