PERBAIKI PRODUKSI DAN KUALITAS MANGGIS, KABUPATEN LEBAK GANDENG UNPAD BANDUNG

Lebak 12 Agustus 2022 – Kabupaten Lebak adalah kabupaten terluas di Provinsi Banten, dengan luas wilayah 3.305,07 km2. Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak berada pada 105 25′ – 106 30 BT dan 6 18′ – 7 00′ LS. Bagian utara kabupaten ini berupa dataran rendah, sedang di bagian selatan merupakan dataran tinggi pegunungan, dengan puncaknya Gunung Halimun di ujung tenggara, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

Seperti di daerah dataran tinggi lainnya, Mayoritas mata pencaharian masyarakat kabupaten lebak di dataran tinggi bertumpu pada sektor pertanian seperti sayuran dataran tinggi, semisal kentang, wortel, kol, cabai, bawang dan jenis sayuran lainnya. Selain sayuran juga dikembangkan tanaman buah – buahan diantaranya manggis.

Manggis di Kabupaten Lebak tersebar di beberapa kecamatan dan terluas berada di kecamatan Cipanas dan Lebakgedong dengan luas lebih dari 120 hektar.

Komoditas buah manggis merupakan salah satu andalan ekspor Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pemkab Lebak melalui Dinas Pertanian Kabupaten Lebak tengah mengembangkan tiga kecamatan menjadi proyeksi kebun manggis dengan menanam 50.000 tanaman. Keseriusan Kabupaten Lebak dalam mengembangkan komoditas buah manggis ini didukung dengan program Upland yang dicanangkan Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Program UPLAND merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm.

Permasalahan yang dihadapi oleh para petani manggis di Kabupaten Lebak adalah masih rendahnya produktivitas dan kualitas manggis yang dihasilkan. Terbukti selama kurun waktu 2019 -2021 produksi manggis sangat kurang bahkan banyak petani mengeluhkan pohon manggisnya tidak berbuah sama sekali. Selain itu masih banyaknya serangan hama dan penyakit. Hama Dan Penyakit Utama Manggis di Kabupaten Lebak Adalah Thrips Dan Getah Kuning Yang Menyebabkan Penurunan Kualitas Manggis.

Sebagai upaya mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam budidaya manggis, Kabupaten Lebak melalui Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menjalin kerja sama dengan Universitas Padjadjaran Bandung.

Kerjasama telah diawali sejak tanggal 3 juni 2022 melalui Kegiatan Pelatihan kapasitas aparat dalam rangka kegiatan “The Development of Integrated Farming System Upland Areas (Upland Project) Di Kabupaten Lebak yang telah dilaksanakan selama 4 kali mulai tanggal 7 Juni 2022 sampai dengan 21 Juni 2022.

Kerjasama akan dilanjutkan melalui kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot) manggis baik dilokasi budidaya manggis yang sudah berproduksi (eksisting) di Kecamatan Cipanas maupun dilokasi budidaya pengembangan manggis di Kecamatan Cibeber.

Dalam rangka persiapan pelaksanaan demplot manggis tersebut, pada Jumat (12/08/2022) digelar rapat persiapan Demplot Manggis yang dilaksanakan di Hotel Neo Dipatiukur Bandung.

Hadir pada pertemuan tersebut dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Kepala Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, SP, MSi beserta Sekretaris Dinas Iman Nurzaman Fasa, SP, MA, Kepala Bidang Produksi Pertanian Denny Iskandar, STP, M.Si dan Kepala Bidang Pengembangan dan penyediaan prasarana pertanian (P4) Itan Oktarianto, SP, MA. UNPAD diwakili oleh Prof. Dr. Sc. Agr. Agung Karuniawan, Ir., M.Sc., Agr, Guru Besar bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman pada Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Nursuhud, DEA dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNPAD, dan Dr. Mohamad Sapari Dwi Hadian, ST., M.T dari Fakultas Teknik Geologi Unpad. Hadir juga Konsultan Agronomi Program Upland Dedi Suhardi.

Rahmat Yuniar menyatakan bahwa Demplot Manggis ini dibiayai oleh Program Upland bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi petani. “bagaimana agar di lokasi eksisting produksi manggis bisa meningkat dan di lokasi pengembangan pertumbuhan manggis bisa cepat dan tumbuh subur” katanya.

Agung Karuniawan menyatakan bahwa demplot untuk manggis memerlukan waktu yang tidak sedikit, oleh karena itu, pemilihan desain atau rancangan demplot harus tepat.”kita harus survey lokasi untuk mengidentifikasi persoaln inti yang dihadapi, mengecek unsur hara tanah dan lain sebagainya sehingga rancangan demplot bisa tepat” pungkasnya.

Nursuhud menambahkan bahwa Tanaman manggis adalah tanaman yang paling sulit. “kenapa paling sulit karena pertumbuhannya lambat, keluar tunas hanya 1 tahun sekali. Kuncinya adalah bagaimana kita bisa memanajemen air untuk kebutuhan tanaman. Untuk desain kebunnya seperti apa kita akan segera lakukan survey ke lokasi demplot” kata Nursuhud.

Konsultan Agronomi Program Upland, Dedi Suhardi menyampaikan bahwa di Bulan Oktober 2022 diharapkan Kabupaten Lebak sudah mempunyai hasil kajian demplot manggisnya. “diharapkan di bulan Oktober sudah ada hasil kajian untuk dilaporkan ke Program Upland”, tegasnya.

author
No Response

Leave a reply "PERBAIKI PRODUKSI DAN KUALITAS MANGGIS, KABUPATEN LEBAK GANDENG UNPAD BANDUNG"