FMSRB merupakan proyek penanganan banjir berbasis manajemen terpadu dan komprehensif yang bertujuan untuk mengurangi kerusakan dan resiko banjir. Salah satu lokasi pelaksanaan FMSRB adalah di Kabupaten Lebak. Tujuan umum FMSRB diantaranya adalah memperbaiki kondisi lahan pertanian untuk mengendalikan erosi melalui pengelolaan lahan yang lebih baik.
Dinas Pertanian Kabupaten Lebak dalam rangka meningkatka pemahaman dan kemampuan kelompok tani pelaksana kegiatan Konservasi Lahan FMSRB melaksanakan Studi Tiru Konservasi Lahan Kegiatan FMSRB ke Kabupaten Garut pada 27 – 29 Juli 2022 melalui kegiatan INSTITUTIONAL STRENGTHENING Flood Management in Selected River Basins (FMSRB) Tahun Anggaran 2022.
Peserta kegiatan tersebut adalah perwakilan dari Poktan dan Penyuluh Pertanian dari 15 kecamatan lokasi FMSRB di Kabupaten Lebak, diantaranya Kecaman Rangkasbitung, Cibadak, Sajira, Leuwidamar, Cikulur, Sobang dan Muncang.
Dalam kegiatan tersebut, kelompok tani diajak untuk melihat langsung lokasi Konservasi lahan di Desa Karamat Wangi Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut, dimana disana sudah dikembangkan sayuran dataran tinggi dan Kopi dengan tetap memperhatikan kaidah konservasi lahan diantaranya dengan penanaman pohon manglit dan membuat terasering di lahan yang berpotensi terjadi erosi.
Kelompok tani juga diajak melihat kawasan pengembangan domba garut di lokasi Wisata Domba (wisdom) Kp. Cimuncang, RT.03/RW.07, Rancabango, Kec. Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Selain ke lokasi tersebut, kelompok tani juga diajak ke lokasi wisata Gunung Papandayan Garut yang mempunyai pemandangan yang sangat indah dan nyaman.
Kepala Bidang Pengembangan dan Penyediaan Prasarana Pertanian (P4) Itan Oktarianto, SP, MA menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah agar para kelompok tani dapat melihat dan meniru serta menerapkan apa yang sudah dilaksanakan dan berhasil di Kabupaten Garut. “para petani tinggal copy paste, sehingga lebih mudah dalam pelaksanaannya!” tambah Itan.(DEI)
