SEMPAT KEBANJIRAN, PERTANAMAN PADI DI LEBAK MASIH TETAP BISA PANEN

Pasca banjir yang melanda ratusan rumah dan sawah siap panen di Kecamatan maja dan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, warga yang sebagian berprofesi sebagai petani sudah memulai aktifitas seperti biasa. Sawah yang terkena banjir pun hanya mengalami kerusakan ringan dan masih bisa dipanen seperti biasa. “Untuk kebanjiran hanya tergenang dan tidak ada kerusakan secara langsung baik pada tanaman pangan maupun hortikultura karena air hanya lewat dan langsung surut,” demikian ungkap Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Banten, Luki Saptaji di kantornya, Kamis (28/5/2020). “Kami pun sudah menerjunkan petugas untuk turun langsung mendata wilayah yang terdampak banjir,” sambung Luki.

Sunarso, Koordinator Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kabupaten Lebak menjelaskan wilayah yang terdampak banjir kurang lebih 50 ha areal persawahan dan surut 1 jam kemudian. Di Kecamatan Maja malah kondisinya sekarang sudah dipanen seminggu lalu. “Untuk wilayah di Kecamatan Sajira memang terjadi longsor, tapi kondisi tidak ada pertanaman padi karena petani sudah memanen minggu sebelumnya,” ucapnya.

Berdasarkan data BPTPH Provinsi Banten pada tahun 2020 ini, banjir pada komoditi tanaman pangan terjadi di bulan Januari – Maret yaitu seluas 6.129 ha (di antaranya puso 2.005 ha). Kepala Seksi Penanggulangan Dampak Banjir Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Wiwik Sugiharti menjelaskan pada bulan Mei ini, belum ada laporan kerusakan banjir pada pertanaman pangan yang kami terima dari Provinsi Banten. Banjir yang terjadi pada pertanaman padi tidak lantas di kategorikan Puso atau gagal panen, petugas daerah hanya mencatat luasan terdampak saja.

Untuk memudahkan dan mempercepat pelaporan, sambungnya, Kementan melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan sudah meluncurkan Aplikasi E- Lapor POPT berbasis Android. “Petugas di daerah dan masyarakat dapat melaporkan kejadian banjir, kekeringan maupun OPT pada pertanaman pangan dengan menggunakan aplikasi e-lapor,

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, SP, M.Si menyatakan Angka luas panen padi di Kabupaten Lebak dari Januari sampai nanti Oktober 2020 diperkirakan mencapai 84.178 hektar, dengan perkiraan produksi mencapai 435.372 ton GKG, atau setara produksi beras sebanyak 273.152 ton beras.

“Dengan jumlah tersebut, insya Allah ketersediaan beras di Kabupaten Lebak aman karena kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Lebak per tahun hanya sebanyak 143.724 ton beras.” Ungkap Rahmat Yuniar. (DEI)

author
No Response

Leave a reply "SEMPAT KEBANJIRAN, PERTANAMAN PADI DI LEBAK MASIH TETAP BISA PANEN"