BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) KEAHLIAN BERBASIS KOMODITAS BAGI PENYULUH NON PNS DI KABUPATEN LEBAK

Gb.1 Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan saat membuka Kegiatan Bimtek Keahlian Berbasis Komoditas Bagi PPL Non PNS

 

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak menggelar Bimbingan Teknis Keahlian Berbasis Komoditas Bagi PPL Non PNS di Kabupaten Lebak selama 3 hari sejak Senin (11/11/2019) bertempat di Saung Pertemuan Perkemahan Pematang Badak Desa Asem Kecamatan Cibadak. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, SST dan dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan, Pasca Panen dan Pemasaran Denny Iskandar, STP, M.Si, Kepala UPT Penyuluhan Pertanian Baum Sobandi, A.Md, kepala Seksi Penyuluhan Fathul Hakim, sejumlah undangan lain dan peserta Bimtek.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut, Dede Supriatna, menyatakan, patut diakui, tingkat implementasi teknologi di tingkat petani masih rendah, maka menjadi tugas PPL untuk terus meningkatkan kompetensi petani. Kompetensi Petani tidak akan meningkat jika kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi PPL tidak meningkat.

Menurut Dede Supriatna, tantangan penyuluhan kedepan semakin berat, sehingga PPL harus terus meningkat kompetensinya. minimal PPL menguasai teknologi budidaya komoditas strategis seperti padi, jagung dan kedele dan ditambah komoditas yang spesifik lokasi seperti PPL di Kecamatan Curugbitung harus menguasai teknologi budidaya rambutan dan rimpang dan sebagainya.

Narasumber utama bimtek tersebut berasal dari BPTP Banten yang memberikan materi terkait tumpangsari padi, jagung, kedelai, kalender tanam dan beberapa materi lainnya khususnya upaya upaya yang bisa dilakukan untuk mempercepat tanam ditengah kekeringan.

Kepala Bidang Penyuluhan Pasca Panen dan Pemasaran, Denny Iskandar, STP, M.Si dalam kesempatan tersebut memberikan paparan tentang tantangan penyuluhan di era industri 4.0.

Dalam paparannya, Denny Iskandar menyampaikan, Suksesnya petani Indonesia memasuki pertanian pada Era Industri 4.0, bisa terwujud  apabila didukung oleh peran penyuluh pertanian (PPL) yang terbuka dengan  perkembangan teknologi era ini. Penyuluh pertanian pada masa revolusi industri 4.0 di antaranya  dituntut dapat mengusai teknologi  sehingga diharapkan transfer teknologi dan fasilitasi kepada petani lebih mudah dan lebih efisien.

Penyuluh Pertanian yang handal dan profesional  pada era itu harus dapat melaksanakan fungsi penyuluh pertanian terutama untuk: (1). transfer teknologi (technology  transfer), yaitu berperan utama dalam mentranformasikan inovasi-inbovasi baru dalam bidang pertanian baik itu di bidang teknis, sosial maupun ekonomi kepada petani ataupun sesama profesi  dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan unggul. Dalam hal ini penyuluh harus bisa menjadi sumber informasi bagi petani tentang pembangunan pertanian di Indonesia baik itu makro maupun mikro (2.), fasilitasi (facilitation)  yaitu dapat memfasilitasi informasi yang dibutuhkan oleh petani sehingga pengetahuan keterampilan dan kemampuan petani meningkat sesuai keperluan mereka , (3)  penasehat (advisor work) dapat mengarahkan dinamika perorangan atau kelompok sehingga tercapai perubahan Perilaku, Sikap dan Keterampilan (PSK) petani menuju    kemampuan petani dan kelompok tani   yang lebih baik yaitu better farming, better business, better income,  better living and  better  environmental.

Penyuluh Pertanian di situ berperan sebagai jembatan untuk mentransfer  teknologi dan inovasi  baru di bidang pertanian kepada petani baik itu dibidang teknis, sosial dan ekonomi. Penyebaran informasi  dapat  dilakukan dengan berbagai  media  baik itu media cetak , media elektronik maupun media online.  Dalam mendukung fungsi tersebut penyuluh pertanian lapangan dituntut untuk dapat menguasai teknologi dan informasi.   Informasi yang diperoleh penyuluh pertanian harus  dengan cepat, tepat, benar dan dapat diterapkan atau dilaksanakan oleh petani.

Gb. 2. Peserta Bimtek Bimtek Keahlian Berbasis Komoditas Bagi PPL Non PNS

 

Dengan kata lain dapat dikatakan keberhasilan penyuluh pertanian yakni apabila dapat menyebarkan informasi dengan cepat  dengan ketepatan informasi yang sampai kepada petani dan teknologi tersebut dapat diterapkan oleh petani secara tepat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan teknologi yang didapat dari proses penyuluhan tersebut.

Selama ini, proses penyebaran informasi yang dilakukan penyuluh lebih banyak bersifat konvensional, sebagian besar media penyuluhan masih menggunakan  media cetak (Leaflet, Brosur, Poster, Surat kabar dll) disamping memerlukan waktu penyebaran informasi yang panjang juga membutuhkan biaya yang mahal untuk mencetak itu semua, Dengan media online penyuluh pertanian dapat melakukan penyuluhan dengan lebih mudah, murah dan cepat, Penyuluhan saat ini  sudah saatnya dibarengi  dengan penyuluhan berbasis internet. Penyuluh pertanian pada era ini 4.0 ini  sudah  seharusnya tidak gagap pada teknologi berbasis internet dan mampu mengimbangi perkembangan zaman yang ada.  Mau tidak mau , suka tidak suka  seorang penyuluh pertanian jaman Now harus bisa menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan atau berita  ataupun tehnik komunikasi lainnya  melalui media teknologi informasi internet. Semakin canggihnya teknologi informasi menjadikan dunia semakin sempit, sehingga apabila kita tidak bisa mengikutinya maka akan tertinggal.

Begitu derasnya informasi teknologi melalui internet atau dunia maya sehingga semua orang dapat mencari dan mendapatkan informasi  apapun sesuai yang diinginkannya, dan Kondisi ini harus lah dapat dimanfaatkan oleh penyuluh pertanian yang ada di tempat mereka bekerja,  penyuluh pada Era  industri 4.0 ini  haruslah mempunyai kemampuan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan kemampuan mencari sumber informasi dan menggunakannya secara efektif dan kemampuan mentransfer informasi inovasi –inovasi baru terutama sistem agribisnis secara cepat dengan bahasa yang mudah dipahami petani.

Badan Litbang Pertanian banyak mengembangkan aplikasi teknologi berbasis internet yang tujuannya tentu saja lebih memudahkan petani dan penyuluh dalam mendapatkan  berbagai informasi untuk kemajuan pertanian. Dengan Aplikasi yang ada seorang penyuluh dapat dengan mudah mencari informasi yang terkait dengan permasalahan di lapangan.  Sebagai contoh beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh penyuluh adalah sebagai berikut Cyber extention, Katam ( Kalender Tanam Terpadu ),

Harapannya setelah kegiatan ini para PPL khususnya PPL non PNS meningkat motivasi dan Kapasitasnya khususnya mampu melaksanakan tugas di Era yg serba digital dan serba internet.

author
No Response

Leave a reply "BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) KEAHLIAN BERBASIS KOMODITAS BAGI PENYULUH NON PNS DI KABUPATEN LEBAK"