KUNJUNGAN SEKRETARIAT KABINET (SETKAB) MONITORING PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN KAWASAN JAGUNG BERBASIS KORPORASI PETANI DI KABUPATEN LEBAK

Sekretariat Kabinet Republik Indonesia mengirimkan timnya dalam rangka pemantauan, pengamatan dan penyerapan pandangan terhadap arahan presiden terkait mengkorporasikan petani ke Provinsi Banten pada Senin (22/7/2029). Tim dari Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Kepala Bidang Pertanian Asisten Deputi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Puji Wisudya Rakhmawati, SE, S.TP, diterima oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid di Dinas Pertanian Provinsi Banten. Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Dede Supriatna, SST, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Iman Nurzaman Fasa, SP, MA, tim Biro Perencanaan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Tim Sekretariat Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian dan BPTP Banten, serta pejabat terkait lainya.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, dalam sambutannya menyatakan bahwa perkembangan jagung di Provinsi Banten tahun tahun sebelumnya masih belum menggembirakan, pada tahun 2014, tercatat luas panen jagung pipilan kering di Provinsi Banten hanya 3.152 hektar, akan tetapi berkat dukungan dari pemerintah pusat, panen jagung pipilan kering tahun 2018 meningkat menjadi 66.356 hektar. Produktivitas nya pun meningkat dari 33,36 kuintal per hektar tahun 2014 menjadi 50,01 kuintal per hektar, yang diikuti dengan peningkatan jumlah produksi dari 10.523 ton pipilan kering tahun 2014 menjadi 331.865 ton pipilan kering pada tahun 2018.

“Salah satu faktor yang mendorong meningkatnya produksi jagung di Provinsi Banten adalah adanya upaya intensif yang digagas oleh Pemerintah Pusat melalui kegiatan percontohan atau Pilot Project Pengembangan Kawasan Jagung berbasis Korporasi Petani di Kecamatan Gunungkencana Kabupaten Lebak.” Ujar Agus M. Tauchid.

“Meski harus diakui masih banyak hal – hal yang harus disempurnakan, diantaranya adalah resiko serangan hama dan kekeringan.” Tambahnya.

Kadis Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten  Lebak, Dede Supriatna, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Direktorat Tanaman pangan Kementerian pertanian karena telah memilih Kabupaten Lebak sebagai lokasi percontohan atau pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani, yang berlokasi di lahan perhutani di 4 desa yaitu Desa Bulakan, Gunungkendeng, Kramatjaya dan Tanjungsari Indah.

Menurut Dede Supriatna, sebelum adanya kegiatan pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani, masyarakat disana adalah masyarakat yang tidak terbiasa menanam jagung, akan tetapi terbiasa menanam tanaman perkebunan seperti albaisa dan kayu putih. Dan masyarakat di kawasan tersebut, berdasarkan data termasuk kategori masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah. Sehingga tidak sedikit masyarakatnya yang memutuskan untuk merantau menjadi TKI keluar negeri.

Dede Supriatna, menegaskan, setelah dipilihnya Kecamatan Gunungkencana sebagai lokasi percontohan, minat masyarakat untuk menjadi petani jagung meningkat tajam, dan Alhamdulillah didukung oleh keberhasilan pemasaran ke perusahaan perusahaan pakan seperti PT Charoend Phokphand, PT. JAPFA dan sebagainya sehingga petani merasakan “manisnya tanam jagung”

Dede Supriatna juga menyampaikan pelaksanaan pilot project di Kecamatan Gunungkencana selama 2 tahun telah menghasilkan beberapa hal diantaranya dari luas areal 1.000 hektar tanam  rata – rata 2 kali per tahun, produktivitas antara 6 – 10 ton per hektar, harga penjualan antara Rp. 3.500 – 4.200 per kg pipilan kering, dan pendapatan bersih rata – rata petani Rp. 6.000.000 sd Rp. 10.000.000 per musim.

Dede Supriatna menambahkan bahwa terlepas dari keberhasilan yang sudah dicapai, petani dan masyarakat disana masih membutuhkan bantuan dalam beberapa tahun ke depan khususnya bantuan benih jagung dan pupuk penunjangnya.

Puji Astuti, perwakilan dari Sekretariat Jenderal Tanaman Pangan, menyampaikan bahwa Pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani merupakan salah satu program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya menggenjot produksi dan agribisnis jagung. Pilot project tersebut berlokasi di Kabupaten Lebak yang sekaligus bertujuan mengatasi beberapa masalah pengembangan jagung di wilayah tersebut antara lain masih tingginya tindakan petani yang melakukan panen muda, produktivitas rendah, terbatasnya alsintan, dan kendala pemasaran. Pilot project pengembangan kawasan jagung berbasis korporasi petani merupakan pelaksanaan dari arahan presiden Republik Indonesia pada tanggal 12 April 2017, dan dasar hokum kegiatan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/Permentan/RC.040/4/2018 Tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Puji Astuti, masih ditemukan kendala kendala diantaranya adalah Kebutuhan air belum tercukupi semua sehingga saat kemarau sebagian lahan masih terkena dampak kekeringan dan Pengembangan usaha belum maksimal, karena baru 1 tahun. Pemantauan kegiatan pilot project dilanjutkan dengan meninjau langsung lokasi di Desa Bulakan Kecamatan Gunungkencana pada Selasa (23/7/2019). Puji Wisudya Rakhmawati dari Sekretariat Kabinet menyatakan terima kasih kepada Dinas Pertanian Provinsi Banten, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, dan terutama kepada para petani yang telah melaksanakan kegiatan dengan sebaik mungkin. “Kami berharap, kerjasama lintas sector lintas SKPD dapat terwujud, misalnya dalam pengembangan pemasarannya kami berharap dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian bisa masuk, dalam kelembagaan korporasi, kementerian koperasi bisa membantu dan seterusnya. Kendala – kendala yang terjadi di lapangan akan disampaikan dan menjadi bahan tindak lanjut dalam penetapan kebijakan selanjutnya.” tambahnya (DEI)

author
No Response

Leave a reply "KUNJUNGAN SEKRETARIAT KABINET (SETKAB) MONITORING PELAKSANAAN PILOT PROJECT PENGEMBANGAN KAWASAN JAGUNG BERBASIS KORPORASI PETANI DI KABUPATEN LEBAK"